Tether adalah jenis mata uang kripto yang dikenal sebagai "stablecoin" yang nilainya dikaitkan dengan nilai dolar AS. Tether sering digunakan oleh trader dan investor sebagai sarana untuk keluar atau masuk dari posisi kripto lainnya dengan cepat, mengingat harganya yang stabil.
Kalkulator Tether ke Rupiah (USDT to IDR)
Konversi Harga Tether hari ini ke dalam Rupiah sebaliknya.
Key stats
Market Capitalization
IDR 2.259.638.804.470.564
Trading volume 24H
IDR 1.672.487.121.357.416
Volume / Market Cap
74,01568419025630873875 %
Fully Diluted Valuation
IDR 2.259.638.804.470.564
All time high
IDR 18.948
Circulating supply
USDT 139.872.815.647
Total supply
USDT 139.872.815.647
Tentang Tether (USDT)
Pada tahun 2014, sebuah entitas bernama Realcoin muncul dalam kancah mata uang kripto. Namun tidak lama, dalam waktu beberapa bulan, Realcoin menemukan identitasnya yang sebenarnya dan berubah nama menjadi Tether (USDT), yang kita kenal saat ini.
Tether dirancang sebagai mata uang kripto yang mencoba menjawab isu volatilitas dalam dunia kripto. Dengan nilai yang dipatok satu banding satu dengan Dolar AS, Tether menyajikan sebuah penyeimbang di tengah fluktuasi harga yang sering terjadi pada Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
Dengan adopsi yang luas oleh berbagai bursa kripto, USDT telah berhasil mengukuhkan posisinya sebagai stablecoin yang dominan. Tether melalui pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, mencapai kapitalisasi pasar yang luar biasa dan menjadikannya salah satu mata uang kripto terbesar saat ini.
Utilitas Tether (USDT)
1. Stabilitas Nilai
Sebagai stablecoin, Tether memungkinkan penggunanya untuk ‘memarkir’ dana mereka dalam bentuk digital yang tidak mengalami fluktuasi harga seperti mata uang kripto lainnya. Hal ini sangat berguna, misalnya, saat trader ingin menghindari volatilitas pasar sementara waktu.
2. Jembatan Transaksi
Tether juga berfungsi sebagai jembatan transaksi antara mata uang kripto dan mata uang fiat. Dengan nilai yang setara dengan dolar, USDT dapat dengan mudah dikonversi ke mata uang fiat atau kripto lain, memudahkan transaksi dan menambah likuiditas di pasar kripto.
Mekanisme Kerja Tether (USDT)
1. Teknologi Blockchain
Seperti mata uang kripto lainnya, Tether beroperasi di atas teknologi blockchain. Tether aslinya beroperasi pada rantai Omni, tetapi sejak itu telah berevolusi untuk beroperasi di atas berbagai rantai lain seperti Ethereum, Tron, dan lainnya.
2. Mekanisme Pegging
Nilai dari setiap Tether dipatok ke nilai Dolar AS. Ini dicapai dengan perusahaan Tether Ltd. yang mempertahankan cadangan dolar yang setara dengan jumlah Tether yang beredar. Cadangan ini diaudit secara rutin untuk memastikan bahwa setiap USDT yang beredar selalu didukung oleh dolar yang setara.
- Keamanan dan Transparansi
Keamanan dan transparansi adalah dua aspek penting dalam operasional Tether. Transaksi yang melibatkan Tether dicatat dalam blockchain, memastikan bahwa setiap transaksi dapat diverifikasi dan dilacak. Selain itu, audit rutin memastikan bahwa perusahaan tetap mematuhi prinsip-prinsip transparansi dan keadilan.
Keunikan Tether (USDT)
1. Stabilitas Harga
Keunikan utama dari Tether ada pada stabilitas harganya. Meskipun berada di dunia kripto yang dikenal dengan fluktuasi harga yang tinggi, Tether menawarkan stabilitas karena nilai setiap unitnya selalu dipatok pada Dolar AS.
2. Bekerja di Beberapa Blockchain
Sementara mata uang kripto lain umumnya beroperasi pada satu platform blockchain tertentu, Tether unik dalam hal ini karena berfungsi di berbagai rantai blockchain seperti Ethereum, Tron, Omni, dan lainnya.
Kelebihan Tether (USDT)
1. Alat Lindung Nilai
Dalam pasar kripto yang sangat volatile, Tether menawarkan pelindung nilai yang aman. Saat pasar bearish atau ada ketidakpastian pasar, trader bisa beralih ke Tether.
2. Fasilitas Transaksi
Tether memudahkan transaksi cepat antara mata uang fiat dan kripto, dan di antara bursa kripto berbeda. Ini berarti bahwa trader dan investor dapat dengan cepat dan mudah memindahkan dana mereka.
Kekurangan Tether (USDT)
1. Kontroversi dan Kekurangan Transparansi
Tether telah dituduh kurang transparan terkait dengan cadangan Dolar AS mereka. Beberapa pihak skeptis tentang klaim Tether bahwa setiap USDT yang beredar didukung oleh Dolar AS yang setara.
2. Tidak Dapat Menghasilkan Keuntungan Pasif
Berbeda dengan beberapa mata uang kripto lainnya, Tether tidak memberikan peluang bagi pemegangnya untuk mendapatkan keuntungan pasif melalui mekanisme seperti staking atau farming.
Setiap instrumen investasi memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri, dan Tether tidak berbeda. Mengenal kelebihan dan kekurangan dapat membantu kamu membuat keputusan investasi yang lebih baik dan lebih berinformasi.
Fitur-fitur Utama Mata Uang Kripto Tether (USDT)
1. Stabilitas Nilai
Fitur utama Tether adalah stabilitas nilainya. Setiap USDT selalu dipatok pada Dolar AS, menjadikannya sebagai alat yang efektif untuk meminimalisir risiko volatilitas dalam ekosistem kripto.
2. Kompatibilitas Blockchain
USDT tidak dibatasi oleh satu platform blockchain. Saat ini, Tether beroperasi di Ethereum, Tron, Omni, dan beberapa platform lainnya, sehingga memperluas jangkauannya dalam ekosistem kripto.
3. Transparansi
Dalam usaha untuk menjaga kepercayaan publik, Tether berusaha untuk menjadi transparan sebanyak mungkin. Transaksi Tether dapat dilacak dan diverifikasi pada blockchain, dan cadangan Dolar AS yang mendukung USDT juga diaudit secara rutin.
Orang-Orang Penting Dalam Mata Uang Kripto Tether (USDT)
Berikut ini 3 orang penting di balik Tether.
1. J.R. Willett
Willett adalah orang yang pertama kali mengusulkan konsep Tether. Dia merilis makalah putih pada tahun 2012 yang menggambarkan konsep dasar dari apa yang nantinya akan menjadi Tether. Dia berkontribusi pada ide dasar “mata uang kripto yang dipatok ke aset fiat”.
2. Brock Pierce
Brock Pierce adalah seorang entrepreneur dan pendiri Tether. Dia memainkan peran penting dalam memperkenalkan Tether ke dunia dan memandu pertumbuhan awalnya. Dia juga sangat berpengaruh dalam industri blockchain dan kripto lebih luas.
3. Reeve Collins
Reeve Collins adalah CEO dan salah satu pendiri Tether. Dia memiliki pengalaman luas dalam membangun dan mengelola bisnis teknologi, dan pengalaman tersebut telah membantu Tether navigasi melalui lingkungan yang sangat kompetitif dan dinamis dari industri kripto.
Mengenal tokoh-tokoh penting di balik Tether dan pemahaman tentang fitur-fitur utamanya membantu kita memahami bagaimana Tether telah menjadi mata uang kripto yang dominan saat ini.
Namun, harus diingat bahwa seiring perkembangan dunia kripto, bisa jadi akan ada perubahan dan evolusi lebih lanjut dalam fitur dan operasional Tether.
Sejarah dan Perkembangan Tether (USDT)
Tether pertama kali muncul di tahun 2014 dengan nama Realcoin, sebuah proyek yang didirikan oleh Brock Pierce, Reeve Collins, dan Craig Sellars. Realcoin adalah mata uang kripto pertama yang berusaha untuk menggabungkan stabilitas nilai mata uang fiat dengan keuntungan teknologi blockchain.
Beberapa bulan setelah pengumuman tersebut, Realcoin berubah nama menjadi Tether, dan menciptakan token pertama yang dipatok pada nilai Dolar AS.
Sejak awalnya, tujuan utama Tether adalah untuk menjadi stablecoin, mata uang kripto yang nilai tukarnya dipatok pada aset tertentu untuk meminimalkan volatilitas harga. Seiring waktu, Tether berhasil memenuhi tujuan ini dan menjadi salah satu stablecoin terbesar dan paling banyak digunakan di pasar kripto.
Meski awalnya beroperasi di rantai Omni, Tether kemudian memperluas cakupannya ke platform lain seperti Ethereum dan Tron. Hal ini memungkinkan Tether untuk menjangkau pengguna yang lebih banyak dan memanfaatkan fitur yang ditawarkan oleh blockchain yang berbeda.
Tidak lepas dari kontroversi, Tether pernah mengalami krisis kepercayaan pada tahun 2017 dan 2018 ketika audit independen yang dijanjikan untuk membuktikan cadangan Dolar AS mereka tidak pernah terwujud. Kontroversi ini mempengaruhi reputasi Tether, meskipun demikian Tether tetap bertahan sebagai stablecoin paling dominan di pasar.
Meski pernah mengalami kontroversi, Tether tetap menjadi salah satu mata uang kripto terbesar hingga saat ini, dengan kapitalisasi pasar yang besar dan penggunaan yang luas di seluruh ekosistem kripto. Masa depan Tether tampaknya terikat erat dengan perkembangan pasar kripto secara umum, yang masih menunjukkan pertumbuhan yang pesat.
Cara Beli Tether (USDT) di Nanovest
Tertarik membeli aset kripto yang satu ini? Kamu bisa membeli Tether (USDT) dengan langkah-langkah berikut ini:
- Instal aplikasi Nanovest di App Store atau Play Store.
- Lakukan registrasi sesuai dengan petunjuk.
- Verifikasi identitas demi keamanan dan kenyamanan dalam membeli kripto melalui fitur KYC yang bisa kamu lakukan hanya dalam 1 menit.
- Lakukan topup saldo ke akun Nanovest.
- Masuk ke dalam menu Crypto, cari dan pilih Tether (USDT).
- Klik tombol Beli dan konfirmasi pembeliannya dengan jumlah yang kamu inginkan. Kamu bisa memulainya hanya dari Rp5.000 saja.
Sebelum berinvestasi di aset kripto yang kamu inginkan, lakukan riset dan analisa terlebih dahulu. Caranya, bisa dengan mengecek profil aset kripto, kondisi industri, perhatikan trend pergerakan harga dan perhatikan likuiditas serta volume perdagangannya. Analisis ini penting kamu lakukan agar bisa menyusun strategi investasi yang akurat dan meminimalisir kerugian.
Apakah Membeli Tether (USDT) di Nanovest Aman?
Tentu saja. Nanovest didukung oleh sejumlah mitra profesional yang memiliki reputasi baik dalam menyediakan layanannya. Salah satunya didukung oleh teknologi S-Quantum Engine oleh Sinarmas Financial Services.
Untuk saham Amerika dan global, Nanovest bermitra dengan pedagang perantara (broker) yang terdaftar pada Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) Amerika Serikat-yang mengasuransikan rekening broker yang dimiliki pengguna Nanovest hingga U$S 500k oleh Securities Investor Protection Corporation (SIPC) Amerika Serikat.
Sedangkan untuk aset crypto, Nanovest menjadi Indonesia crypto exchange yang terdaftar pada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Platform Nanovest sendiri juga telah diasuransikan melalui kemitraan dengan Asuransi Sinarmas.
Disclaimer
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham atau aset digital tertentu. Investor harus memahami sifat saham dan aset kripto, termasuk persyaratan pengembalian dan risiko aset. Kami mendorong investor untuk sepenuhnya memahami aset dan risiko sebelum melakukan investasi apa pun. Always do your own research.