Stacks adalah blockchain layer 2 yang dirancang membawa smart contract dan aplikasi terdesentralisasi untuk dibangun di atas jaringan Bitcoin. Stacks memanfaatkan keamanan dan stabilitas jaringan Bitcoin untuk membangun smart contract dan aplikasi terdesentralisasi.
Kalkulator Stacks ke Rupiah (STX to IDR)
Konversi Harga Stacks hari ini ke dalam Rupiah sebaliknya.
Key stats
Market Capitalization
IDR 44.898.346.067.934
Trading volume 24H
IDR 4.987.652.210.009
Volume / Market Cap
11,10876601659751905515 %
Fully Diluted Valuation
IDR 44.899.659.334.835
All time high
IDR 61.445
Circulating supply
STX 1.501.747.760
Max supply
STX 1.818.000.000
Total supply
STX 1.501.791.685
Tentang Stacks (STX)
Stacks adalah blockchain yang memungkinkan pengembangan decentralized applications (dApps) dan smart contract yang aman di atas jaringan Bitcoin. Stacks memiliki token dari jaringannya yang dikenal dengan STX.
Bahasa pemrograman Clarity, yang mana mirip dengan Python, digunakan untuk membangun aplikasi seperti smart contracts dan DApps di ekosistem Stacks.
Meskipun Stacks dan Bitcoin adalah blockchain yang berbeda, keduanya memiliki keterkaitan. Dengan menghubungkan sistemnya pada Bitcoin menjadikan Stacks memiliki keamanan dan stabilitas jaringan Bitcoin. Begitu pula dengan smart contract yang ditambahkan ke blockchain Bitcoin tidak mengubah fitur apa pun dari Bitcoin.
Mekanisme Kerja Stacks (STX)
Mekanisme kerja Stacks didasarkan pada konsep Proof of Transfer (PoX) yang mengatur interaksi antara penambang STX dan stacker. Konsep tersebut juga memungkinkan eksekusi smart contract berjalan di atas jaringan Bitcoin.
PoX secara konsep mirip dengan Proof of Work (PoW) dan merupakan modifikasi dari Proof of Burn (PoB). Dalam prosesnya, pengguna diharuskan mentransfer sejumlah BTC (spends BTC) ke akun Stacks untuk mencetak blok berikutnya pada blockchainnya.
Token STX akan diberikan kepada penambang yang berhasil menambang suatu blok. Karena Stacks memiliki blockchain sendiri yang terpisah dari Bitcoin, data on-chain disimpan pada blockchain Stacks, sedangkan Bitcoin berguna untuk validasi keamanan jaringan.
Selain itu, terdapat hal unik dari konsep PoX yang mana penambang Bitcoin tidak membakar BTC yang telah mereka gunakan untuk sumber daya komputasi. Para penambang akan melakukan “stacking” dengan cara mengirimkannya ke pemegang token STX yang mengunci tokennya.
Keunikan Stacks (STX)
Keunikan Stacks (STX) terletak pada pendekatannya yang menggabungkan keamanan jaringan Bitcoin dengan kemampuan eksekusi smart contract. Berikut beberapa keunikan Stacks:
Integrasi dengan Bitcoin
Stacks menggunakan Proof of Transfer (PoX) untuk memperluas fungsi jaringan Bitcoin dengan memungkinkan pembangunan aplikasi terdesentralisasi (dAppss) dan eksekusi smart contract di atasnya.
Selain itu, karena terhubung dengan Bitcoin, Stacks memanfaatkan keamanan yang tinggi dari Bitcoin karena transaksi Stacks divalidasi dengan Bitcoin.
Memiliki ledger terpisah
Stacks mempunyai ledger atau buku besar yang terpisah untuk menyimpan data di luar blockchain Bitcoin dengan nama Gaia. Dengan begitu, para developer dapat memungkinkan para developer membangun dApps seperti di Solana maupun Ethereum.
Mengadopsi mekanisme Proof of Transfer
Adanya mekanisme PoX membuat Stacks memiliki keamanan dan skalabilitas tinggi tanpa perlu melakukan fork atau mengubah blockchain Bitcoin.
Kelebihan dan Kekurangan Stacks (STX)
Kelebihan
- Memiliki keamanan tingkat tinggi karena dikembangkan di atas jaringan Bitcoin.
- Dengan mekanisme PoX, Stacks dapat memperluas fungsionalitasnya tanpa mengganggu sistem keamanan.
- Pembagian blok menjadi beberapa blok dalam bentuk microblocks menyebabkan proses transaksi Stacks membutuhkan waktu lebih sedikit.
Kekurangan
- Terhubung dengan jaringan Bitcoin memungkinkan Stacks mengalami perubahan atau kerentanan yang mungkin terjadi di jaringan Bitcoin.
- Mekanisme PoX dan penggunaan Bitcoin sebagai basis keamanan dapat menyulitkan bagi beberapa pengguna yang tidak terbiasa dengan mekanisme konsensus tersebut.
Fitur Stacks (STX)
Stacks Staking
Terdapat fitur staking yang memungkinkan pemilik token STX mengunci aset mereka untuk mendapatkan imbalan Bitcoin dari penambang STX. Jadi, siapapun dapat memperoleh Bitcoin dengan membeli STX, lalu menguncinya.
Stacks Mining
Untuk menjaga jaringan dan memverifikasi transaksi STX, penambangan akan menggunakan sistem keanggotaan secara terbuka. Pada saat penambangan blok Stacks, setiap penambang harus mentransfer Bitcoin.
Selanjutnya, para penambang akan menerima blok sebagai imbalan untuk menambang token STX. Proses ini melibatkan konversi Bitcoin dan Stacks Node. Untuk bersaing dengan penambang lainnya dalam menghasilkan blok dan menampung imbalan dalam bentuk STX, mereka perlu untuk menyiapkan Bitcoin dan Stacks Wallet.
Smart contract Clarity
Bahasa pemrograman Clarity digunakan pada layanan smart contract Stacks di jaringan Bitcoin. Clarity memiliki keunggulan dapat diartikan dan ditampilkan pada blockchain tanpa mengalami perubahan sehingga dapat mudah dipahami pengguna.
Tokoh Penting dalam Stacks (STX)
Stacks dikembangkan pada tahun 2013 dengan nama Blockstacks oleh Muneeb Ali dan Ryan Shea. Kemudian, pada tahun 2020 platform ini berubah nama menjadi Stacks.
Muneeb Ali merupakan lulusan Ilmu Komputer dari Universitas Princeton dengan gelar MA dan PhD. Muneeb Ali dan Ryan Shea mengembangkan teknologi Blockstack di Departemen Ilmu Komputer Universitas Princeton.
Stacks dikembangkan dengan dana yang dari berbagai modal ventura seperti Y Combinator, Digital Currency Group, dan Winklevoss Capital.
Sejarah dan Perkembangan Stacks (STX)
Dikembangkan pada 2013 dengan dana dari berbagai dana modal ventura terkemuka, Stacks di bawah perusahaan Blockstack PBC baru dapat memasuki dunia blockchain pada tahun 2018 dan meluncurkan jaringan utama yang diberi nama Stacks 1.0.
Setahun sebelumnya yaitu pada tahun 2017 Blockstack melakukan riset dan pengembangan teknologi dengan meluncurkan Blockstack browser dan sistem penyimpanan data yang terdesentralisasi versi alpha.
Saat ini, Blockstack PBC beroperasi di bawah perusahaan Hiro Systems PBC dan bergabung dengan berbagai perusahaan yang mengembangkan platform Stacks.
Melalui Initial Coin Offering (ICO) dan investor individu, proyek blockchain ini memperoleh pendanaan mencapai USD 75 juta. Beberapa investor yang berpartisipasi seperti Digital Currency Group, Foundation Capital, HashKey, Lux Capital, Recruit Holding, SNZ, USV,Y Combinator, Winklevoss Capital, Zhen Fund, serta 4.500 entitas lainnya.
Pada awal tahun 2021, Stacks berhasil meluncurkan jaringan utama (mainnet) yaitu Stacks 2.0 yang memungkinkan developer untuk membangun ekosistem smart contract dan DeFi pada blockchain Bitcoin.
Adanya upgrade tersebut memungkinkan para pengguna untuk melakukan transaksi menggunakan STX pada blockchain Bitcoin.
Cara Beli Stacks (STX) di Nanovest
Tertarik membeli aset kripto yang satu ini? Kamu bisa membeli Stacks (STX) dengan langkah-langkah berikut ini:
- Instal aplikasi Nanovest di App Store atau Play Store.
- Lakukan registrasi sesuai dengan petunjuk.
- Verifikasi identitas demi keamanan dan kenyamanan dalam membeli kripto melalui fitur KYC yang bisa kamu lakukan hanya dalam 1 menit.
- Lakukan topup saldo ke akun Nanovest.
- Masuk ke dalam menu Crypto, cari dan pilih Stacks (STX).
- Klik tombol Beli dan konfirmasi pembeliannya dengan jumlah yang kamu inginkan. Kamu bisa memulainya hanya dari Rp5.000 saja.
Sebelum investasi aset kripto, lakukan riset dan analisa terlebih dahulu. Caranya, bisa dengan mengecek profil aset kripto, kondisi industri, perhatikan trend pergerakan harga dan perhatikan likuiditas serta volume perdagangannya. Analisis ini penting kamu lakukan agar bisa menyusun strategi investasi yang akurat dan meminimalisir kerugian.
Apakah Membeli Stacks (STX) di Nanovest Aman?
Tentu saja. Nanovest didukung oleh sejumlah mitra profesional yang memiliki reputasi baik dalam menyediakan layanannya. Salah satunya didukung oleh teknologi S-Quantum Engine oleh Sinarmas Financial Services.
Untuk saham Amerika dan global, Nanovest bermitra dengan pedagang perantara (broker) yang terdaftar pada Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) Amerika Serikat-yang mengasuransikan rekening broker yang dimiliki pengguna Nanovest hingga U$S 500k oleh Securities Investor Protection Corporation (SIPC) Amerika Serikat.
Sedangkan untuk aset crypto, Nanovest menjadi Indonesia crypto exchange yang terdaftar pada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Platform Nanovest sendiri juga telah diasuransikan melalui kemitraan dengan Asuransi Sinarmas.
Disclaimer
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham atau aset digital tertentu. Investor harus memahami sifat saham dan aset kripto, termasuk persyaratan pengembalian dan risiko aset. Kami mendorong investor untuk sepenuhnya memahami aset dan risiko sebelum melakukan investasi apa pun. Always do your own research.